Choices

This is a post copied from my friend’s blog Nadia Anindita

Menjadi setia bukanlah tidak pernah meninggalkan seseorang untuk orang lain, melainkan memilih untuk tetap bersama orang tersebut, di saat ada orang lain yang mencoba mendekat.

Menjadi setia juga ternyata bukanlah hanya menahan diri dari datangnya orang baru yang memberi warna baru dalam hidup kita, melainkan juga menjaga diri dari seseorang yang membawa arti dari masa lalu.

Lebih jauh lagi, menjadi setia adalah ketika kita telah hampir menjadi tidak setia dengan berhubungan dengan orang lain, dan tersadar bahwa kita harus segera berhenti dan kembali.

Jangan pernah berfikir kalau kita setia, kalau kita memang tidak pernah dihadapkan oleh suatu pilihan dalam suatu hubungan.

Kita pasti pernah menjadi tidak setia. Tapi dari situlah kita belajar untuk menjadi setia. Meskipun di saat kita mencoba akan semakin banyak peluang untuk tidak setia. Tapi suatu saat kita pasti sangat bahagia karena kita bisa menjadi setia.

Happiness will comes along with the choice we chose, kan?

Leave a comment